Peran caping gunung memang tidak bisa digantikan topi. Caping bambu ini jika dipakai memberikan kesan lebih dingin ketimbang topi yang terbuat dari bahan lain. Caping gunung lebih kuat menahan panasnya terik matahari. Hanya saja bentuknya tidak pernah berubah sejak zaman dulu. Mungkin sebagian besar wilayah kerajinan seperti ini dianggap sudah kuno dan ketinggalan jaman.
Di Durenombo sendiri bentuk caping gunung yang diproduksi warga desa masih sama dengan desain dasarnya, karena ini yang menjadi ciri khas dari caping gunung/topi petani tersebut. Desain masih lama namun untuk menambah daya tarik maka caping tersebut dibuat dalam berbagai warna. Dalam satu hari untuk pengrajin yang sudah mahir bisa membuat sampai 8 topi yang sudah siap dipasarkan. kerajinan tersebut diproduksi oleh para pengrajin dan menjadi salah satu aset potensi desa Durenombo yang nantinya akan di distribusikan ke daerah lain. Tidak tanggung-tanggung pendistribusian kerajinan tersebut hingga ke luar jawa khususnya daerah Bali.
Screenshot:
Kerajinan Caping Gunung |
Bagikan
Potensi Kerajinan Topi Petani (Caping Gunung)
4/
5
Oleh
Bima Durenombo
5 komentar
Tulis komentarkliatan lebih bagus kalo di cat warna warni kayak gini.. mantap dah..
Replyiya gan, ini topi masih dalam bentuk dasarnya cuma guna lebih menjual dikasih warna, ,
ReplyTerima kasih kunjungannya! :)
Salut, kerajinan asli masyarakat harus tetap berkembang dan jangan kalah sama topi buatan pabrik ... :)
ReplyKalo polosan ada juga ga om?
ReplyKlo msh mentahan brpaan pak. Klo hrga cck aq ngambil d tmpt bpk mungkn 1pikup dulu ni nomer saya 082 132 225 575 bpk rojikin toko abrakan malang.
ReplySilahkan untuk berkomentar disini